Selasa, 20 Mei 2014

Laporan Mikrobiologi Perairan - Isolasi Bakteri Dari Produk Perikanan

Praktikum ke-4                                                                             Mata Kuliah    : Mikrobiologi Perairan
Hari/Tanggal   : Rabu, 7 April 2014                                               Asisten            : Dea Putri Larasati

ISOLASI BAKTERI DARI PRODUK PERIKANAN PADA MEDIA TSA
Martina Sihombing
4443120722

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
Abstrak
Media penumbuhan bakteri mempunyai berbagai macam fungsi seperti menumbuhkan mikroba, mengisolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba. Dalam proses pembuatannya harus disterilkan terlebih dahulu dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media agar. Media yang digunakan pertumbuhan bakteri banyak mengandung air, sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hydrogen serta unsure-unsur lainnya. Pada praktikum kali kali ini digunakan untuk mengisolasi bakteri dari produk perikanan yaitu baso, siomay, bontot, otak-otak, dan pempek ikan pada media TSA. Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014. Alat yang digunakan pada praktikum isolasi bakteri ini adalah cawan petri (media TSA), alat bedah, nampan, inkubator, pembakar spirtus (bunsen), jarum ose, dan cawan petri (kaca penyebar). Bahan yang digunakan adalah pempek, larutan fisiologis, plastic dan label. Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa mengetahui serta mempelajari cara mengisolasi bakteri dari produk perikanan dengan metode penggoresan kwadran serta mengamati cirri-ciri koloni bakteri yang tumbuh pada media agar. Dari hasil inkubasi bakteri didalam inkubator selama 48 jam yaitu bakteri pada pempek bentuknya bulat menyebar, berwarna putih kekuningan, serta baunya busuk, terdapat pada kwadran 0, I, II, III.

Kata Kunci : Isolasi , Produk, Perikanan


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroorganisme (bakteri, fungi, protozoa, dan mikroorganisme lainnya) yang terdapat di lingkungan akuatik, umumnya terdapat dalam populasi campuran. Menurut Hadioetomo (1993), untuk mencirikan dan mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme tertentu, pertama-tama mikroorganisme tersebut harus dapat dipisahkan dari mikroorganisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, lalu ditumbuhkan menjadi biakan murni. Biakan murni diperlukan karena semua metode mikrobiologis yang digunakan dalam menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang terdiri satu macam mikroorganisme saja.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua jenis.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu species dapat dipisahkan (Plezar, 2006).
Tujuan
Tujuan dilaksanakan praktikum kali ini adalah mengetahui metode isolasi bakteri dari produk perikanan menggunakan metode gores yaitu dengan cara menggoreskan inokulum/sampel pada permukaan medium TSA (agar), serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri tumbuh setelah mengamati hasil inkubasi selama 48 jam.
METODELOGI
Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum mata kuliah Mikrobiologi Perairan yang berjudul Isolasi Bakteri Dari Produk Perikanan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai yang bertempat di Laboratorium TPHP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang - Banten.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum isolasi bakteri dari produk perikanan ini adalah cawan petri (media TSA), inkubator, pembakar spirtus (bunsen), alat bedah, nampan, spryer, jarum ose, dan cawan petri (kaca penyebar). Bahan yang digunakan adalah pempek ikan sebagai produk perikanan, larutan fisiologis, plastik, dan label.
Prosedur Kerja
Pertama-tama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini. Iris-iris pempek dengan irisan kecil-kecil lalu haluskan sampai terlarut dengan larutan fisiologis dan diletakkan pada cawan petri sebagai kaca penyebar yang sebelumnya sudah diteteskan larutan fisiologis. Panaskan jarum ose hingga menjadi bara warna merah, diamkan lalu sentuhkan pada pempek yang sudah terlarut dengan larutan fisiologis setelah itu goreskan pada media TSA yang sudah dibagi kwadran pada bagian belakangnya, lalu panaskan jarum ose kembali dan goreskan dari kwadran 0 ke kwadran I, ke kwadran II, dan ke kwadran III. Setelah itu tutup media dan rekatkan dengan plastik, beri keterangan menggunakan label lalu bungkus ke dalam plastik dan letakkan pada inkubator. Setelah 48 jam diinkubasi, periksa semua cawan petri  identifikasi bentuk koloni bakteri, warna koloni bakteri, bau yang ditimbulkan, dan letak kwadran koloni bakteri pada cawan petri atau media TSA setelah itu catat hasil pengamatan pada tabel.
Pada prosedur kerja dapat dijelaskan dengan diagram alir berikut:


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel hasil pengamatan isolasi bakteri dari produk perikanan
Kelompok
Asal Sampel
Gambar
Ciri-ciri
1
Baso Ikan
Kwadran 0, I, II, III
Bentuknya bulat menyebar dan menyebar semua, berwarna putih, dan baunya busuk
Kwadran 0, I, II, III
2
Siomay Ikan
Kwadran 0, I, II, III
Pada kwadran 0, I, II, dan III bentuk bulat menyebar, berwarna putih kekuningan dan baunya busuk. Pada kwadran I & III bentuknya bulat menyebar, berwarna putih dan baunya busuk. Pada kwadran 0 & II bentuknya tidak beratura, warnanya putih dan baunya busuk.

Kwadran I & III
Kwadran 0 & 2
3
Bontot
Kwadran 0, I, II, III
Pada kwadran 0, I, II, III bentuknya menyebar tidak beraturan, berwarna putih dan baunya busuk. Pada kwadran 0 & III bentuknya bulat menyebar, berwarna putih, dan baunya busuk. Pada kwadran I & II bentuknya bulat membentuk koloni, berwarna putih kekuningan, dan baunya busuk.
Kwadran 0 & III
Kwadran I & II
4
Otak-otak
Kwadran 0, I, II, III
Bentuknya bulat menyebar, berwarna putih dan baunya busuk.
Kwadran 0, I, II, III
5
Pempek
Kwadran 0, I, II, III
Bentuk bulat, berwarna putih kekuningan, dan baunya busuk.
Kwadran 0, I, II, III
6
Siomay Ikan
Kwadran I
Bentuknya tidak beraturan dan menyebar, berwarna putih dan baunya busuk.
Kwadran II & III
Pembahasan
Pada kelompok 5 bakteri yang diisolasi diambil dari produk perikanan yaitu pempek. Dari hasil inkubasi selama 48 jam didapat pada pempek terbentuk koloni bakteri berbentuk bulat menyebar tidak beraturan, berwarna putih kekuningan serta baunya busuk, koloni bankteri terdapat pada kwadran 0, I, II, dan III.

KESIMPULAN
Dari praktikum isolasi bakteri dari produk perikanan yaitu pempek, dapat disimpulkan bahwa isolasi adalah suatu cara untuk membiakkan atau menumbuhkan mikroba dari lingkungannya sehingga ditemukan kultur murni bakteri. Isolasi tersebut menggunakan metode penggoresan cawan yang merupakan metode yang mudah dilakukan sehingga hasil penggoresan pada cawan atau media TSA setelah diinkubasi mengahasilkan koloni-koloni bakteri.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Fardias, S. 1993. Analisis Mikrobiologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Khasani.1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : liberty
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
M. Natsir Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasa r. Universitas Hasanuddin : Makassar
Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta
Schlegel. Hans G. 1994.   Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University Press: Yoyakarta.
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran:Jatinangor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar