Praktikum
ke-4 Mata Kuliah : Mikrobiologi Perairan
Hari/Tanggal : Rabu,
7 April 2014 Asisten :
Dea Putri Larasati
ISOLASI BAKTERI DARI PRODUK PERIKANAN PADA MEDIA TSA
Martina
Sihombing
4443120722
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
Abstrak
Media penumbuhan
bakteri mempunyai
berbagai macam fungsi seperti menumbuhkan mikroba, mengisolasi, memperbanyak
jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba. Dalam proses
pembuatannya harus disterilkan terlebih
dahulu dan
menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media agar. Media yang
digunakan pertumbuhan bakteri banyak mengandung air, sumber karbon, nitrogen,
sulfur, fosfat, oksigen, hydrogen serta unsure-unsur lainnya. Pada praktikum
kali kali ini digunakan untuk mengisolasi bakteri dari produk perikanan yaitu
baso, siomay, bontot, otak-otak, dan pempek ikan pada media TSA. Kegiatan
praktikum dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014. Alat yang
digunakan pada praktikum isolasi bakteri ini adalah cawan
petri (media TSA), alat bedah, nampan, inkubator, pembakar spirtus (bunsen), jarum ose, dan
cawan petri (kaca penyebar). Bahan yang digunakan adalah pempek, larutan
fisiologis, plastic dan label. Praktikum ini dilakukan agar mahasiswa
mengetahui serta mempelajari cara mengisolasi bakteri dari produk perikanan dengan
metode penggoresan kwadran serta mengamati cirri-ciri koloni bakteri yang tumbuh
pada media agar. Dari hasil inkubasi bakteri didalam inkubator selama 48 jam
yaitu bakteri pada pempek bentuknya bulat menyebar, berwarna putih kekuningan,
serta baunya busuk, terdapat pada kwadran 0, I, II, III.
Kata Kunci : Isolasi , Produk, Perikanan
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mikroorganisme (bakteri, fungi, protozoa, dan mikroorganisme lainnya) yang
terdapat di lingkungan akuatik, umumnya terdapat dalam populasi campuran.
Menurut Hadioetomo (1993), untuk mencirikan dan mengidentifikasi suatu spesies
mikroorganisme tertentu, pertama-tama mikroorganisme tersebut harus dapat
dipisahkan dari mikroorganisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, lalu
ditumbuhkan menjadi biakan murni. Biakan murni diperlukan karena semua metode
mikrobiologis yang digunakan dalam menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme
memerlukan suatu populasi yang terdiri satu macam mikroorganisme saja.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme
yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam
mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya
dalam media padat sel-sel mikroba
akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme
(bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan
yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan
campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan
sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan
dua jenis.
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri,
fungi, dan khamir dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode
penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak
digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini
didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa
sehingga individu species dapat dipisahkan (Plezar, 2006).
Tujuan
Tujuan
dilaksanakan praktikum kali ini adalah mengetahui metode isolasi bakteri dari produk
perikanan menggunakan metode gores yaitu dengan cara
menggoreskan inokulum/sampel pada permukaan medium TSA (agar), serta mengamati
ciri-ciri koloni bakteri tumbuh setelah mengamati hasil inkubasi selama 48 jam.
METODELOGI
Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktikum mata kuliah Mikrobiologi
Perairan yang berjudul Isolasi
Bakteri Dari Produk Perikanan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2014
pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai
yang bertempat di Laboratorium TPHP Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang - Banten.
Alat
dan Bahan
Alat yang
digunakan pada praktikum isolasi bakteri
dari produk perikanan ini adalah cawan petri (media TSA), inkubator, pembakar spirtus (bunsen), alat bedah,
nampan, spryer, jarum ose, dan cawan petri (kaca penyebar). Bahan yang
digunakan adalah pempek ikan sebagai produk perikanan, larutan fisiologis,
plastik, dan label.
Prosedur Kerja
Pertama-tama
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini. Iris-iris pempek
dengan irisan kecil-kecil lalu haluskan sampai terlarut dengan larutan
fisiologis dan diletakkan pada cawan petri sebagai kaca penyebar yang sebelumnya
sudah diteteskan larutan fisiologis. Panaskan jarum ose hingga menjadi bara
warna merah, diamkan lalu sentuhkan pada pempek yang sudah terlarut dengan
larutan fisiologis setelah itu goreskan pada media TSA yang sudah dibagi
kwadran pada bagian belakangnya, lalu panaskan jarum ose kembali dan goreskan
dari kwadran 0 ke kwadran I, ke kwadran II, dan ke kwadran III. Setelah itu
tutup media dan rekatkan dengan plastik, beri keterangan menggunakan label lalu
bungkus ke dalam plastik dan letakkan pada inkubator. Setelah 48 jam diinkubasi,
periksa semua cawan petri identifikasi
bentuk koloni bakteri, warna koloni bakteri, bau yang ditimbulkan, dan letak
kwadran koloni bakteri pada cawan petri atau media TSA setelah itu catat hasil
pengamatan pada tabel.
Pada
prosedur kerja dapat dijelaskan dengan diagram alir berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel hasil pengamatan isolasi bakteri dari produk perikanan
Kelompok
|
Asal Sampel
|
Gambar
|
Ciri-ciri
|
1
|
Baso Ikan
|
Kwadran
0, I, II, III
|
Bentuknya bulat menyebar dan menyebar
semua, berwarna putih, dan baunya busuk
|
Kwadran
0, I, II, III
|
|||
2
|
Siomay Ikan
|
Kwadran
0, I, II, III
|
Pada kwadran 0, I, II, dan III bentuk
bulat menyebar, berwarna putih kekuningan dan baunya busuk. Pada kwadran I
& III bentuknya bulat menyebar, berwarna putih dan baunya busuk. Pada
kwadran 0 & II bentuknya tidak beratura, warnanya putih dan baunya busuk.
|
Kwadran
I & III
|
|||
Kwadran
0 & 2
|
|||
3
|
Bontot
|
Kwadran
0, I, II, III
|
Pada kwadran 0, I, II, III bentuknya
menyebar tidak beraturan, berwarna putih dan baunya busuk. Pada kwadran 0
& III bentuknya bulat menyebar, berwarna putih, dan baunya busuk. Pada
kwadran I & II bentuknya bulat membentuk koloni, berwarna putih kekuningan,
dan baunya busuk.
|
Kwadran
0 & III
|
|||
Kwadran
I & II
|
|||
4
|
Otak-otak
|
Kwadran
0, I, II, III
|
Bentuknya bulat menyebar, berwarna
putih dan baunya busuk.
|
Kwadran
0, I, II, III
|
|||
5
|
Pempek
|
Kwadran
0, I, II, III
|
Bentuk bulat, berwarna putih
kekuningan, dan baunya busuk.
|
Kwadran
0, I, II, III
|
|||
6
|
Siomay Ikan
|
Kwadran
I
|
Bentuknya tidak beraturan dan
menyebar, berwarna putih dan baunya busuk.
|
Kwadran
II & III
|
Pembahasan
Pada kelompok 5 bakteri yang diisolasi diambil dari produk
perikanan yaitu pempek. Dari hasil inkubasi selama 48
jam didapat pada pempek terbentuk koloni bakteri berbentuk bulat menyebar tidak
beraturan, berwarna putih kekuningan serta baunya busuk, koloni bankteri
terdapat pada kwadran 0, I, II, dan III.
KESIMPULAN
Dari
praktikum isolasi bakteri dari produk perikanan yaitu pempek, dapat disimpulkan bahwa isolasi adalah suatu cara untuk membiakkan atau
menumbuhkan mikroba dari lingkungannya sehingga ditemukan kultur murni bakteri.
Isolasi tersebut menggunakan metode penggoresan cawan yang merupakan metode
yang mudah dilakukan sehingga hasil penggoresan pada cawan atau media TSA
setelah diinkubasi mengahasilkan koloni-koloni bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga,
Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial.
Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Fardias, S. 1993. Analisis
Mikrobiologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Khasani.1990. Prosedur
alat-alat Kimia. Yogyakarta : liberty
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba
di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
M. Natsir
Djide. 2006 .Mikrobiologi Farmasi Dasa r. Universitas Hasanuddin :
Makassar
Mila Ermila. 2005. Penuntun
Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta
Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah
Mada University Press: Yoyakarta.
Sumanti,
Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas
Padjajaran:Jatinangor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar